Tingkatkan jiwa kepemimpinan,
Menggali Potensi Kepemimpinan Siswa,
OSIS SMAN 2 Tembilahan Gelar LDKS
Oleh : Nina Meilani
Osis SMA Negeri 2 Tembilahan menyelenggarakan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) pada tanggal 21 s/d 22 Oktober 2017. Peserta terdiri dari perwakilan anggota masing-masing extrakurikuler SMAN 2 Tembilahan.
Pembina Osis SMAN 2 Tembilahan, Bapak M. Yunus, S.Ag, S.Pd sebagai pencetusnya mengungkapkan, ”Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pembekalan dan pemahaman kepada siswa-siswi khususnya pengurus Osis dan Extrakurikuler tentang kepemimpinan yang ideal dalam organisasi. Yang mana pembekalan itu meliputi wawasan tentang manajemen organisasi, teknik persidangan, etika kepemimpinan, Kesekretariatan, Teknik Retorika, dan Kepemimpinan yang Ideal”.
Dua puluh orang peserta disuguhi enam materi kepemimpinan yang dimentori oleh beberapa Guru SMAN 2 Tembilahan. Manajemen Organisasi disampaikan oleh bapak Agus Purwanto; Teknik Persidangan disampaikan oleh bapak Muhammad Yunus ; Etika Kepemimpinan disampaikan oleh bapak Hairani ; Kesekretariatan yang disampaikan oleh Bapak Eko Warsono , Teknik Retorika yang disampaikan oleh Bapak Erwis , dan Kepemimpinan Yang Ideal yang disampaikan oleh bapak Eko Warsono .
Syifa Inayati, salah satu peserta LDKS mengungkapkan manfaat dari LDKS ini bahwa pemimpin bukan hanya tegas, bukan dari pakaian atau dari gaya bicara. Akan tetapi pola pikir. Ia juga mendapat pencerahan bahwa seorang pemimpin harus mampu memimpin diri sendiri baru memimpin orang lain. Seorang pemimpin harus pandai mengatur kegiatan. Harus ada kerja sama antara pemimpin dan peserta. Pemimpin yang tidak diikuti oleh peserta juga tidak bisa disebut pemimpin. Pemateri menjelaskan contoh pemimpin ideal yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliau diikuti dan dicintai. Memandang semua orang dengan kasih sayang. Memberikan solusi bijaksana atas permasalahan apa saja yang dihadapinya dan para pengikutnya. LDKS ini akan melahirkan para calon pemimpin yang ideal.
Senada dengan harapan Metha Febrianti ketua Osis terpilih tahun 2017 selaku panitia. “Semoga peserta yang mengikuti LDKS ini tidak hanya mendengarkan , tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam kegiatan organisasi. Serta mengajarkan dan memberi contoh kepada orang lain,“ ungkap Metha.