Putri Rachmawaty dan M. Zidan
Mendengar kata akhir sekolah, pasti sudah terbayang dong sibuknya gimana. Mulai dari belajar yang selalu mengejar materi, ambil nilai ulangan harian, praktek harian,pendalaman materi, ujian sekolah, simulasi, ujian USBN, ujian praktek akhir, ujian UNBK. Duh, banyak sekali yang namanya ujian di akhir-akhir sekolah.Unbk atau ujian nasional berbasis komputer adalah ujian yang menjadi a khir dari putih abu-abu karena unbk adalah ujian yg dilaksanakan setelah belajar selama tiga tahun pembelajaran dan melewati beberapa tahap ujian barulah bertemu dengan UNBK. Setelah melakukan berbagai upaya, SMAN 2 Tembilahan akhirnya dapat melaksanakan UNBK secara mandiri, tentu saja para siswa siswi seharunya tidak lagi merasa canggung saat ujian berlangsung karena telah bisa ujian di sekolah sendiri.
Seperti yang di ungkapkan Asma Mandayuni siswi kelas XII IPS1 “Di kelas tiga ini memang banyak sekali ujian-ujian yang dilewati. Ilustrasi kelas tiga seperti madu yang terserak lalu di kerumuni oleh semut-semut. Saya sempat drop semenjak menduduki semester dua di kelas tiga ini karena terlalu banyak tugas-tugas yang harus di selesaikan. Dan itu harus di selesaikan dalam waktu yang singkat, dan waktu untuk mengerjakan tugas tu pun tidak ada. contohnya seperti meringkas materi, mebuat makalah untuk presentasi, mengerjakan pr harian, belajar untuk ulangan-ulangan harian mata pelajaran. Kenapa saya katakan drop, bukan berarti sakit, tapi disini maksud saya adalah drop melihat semua tugas menumpuk lalu perasaan malas akan mengerjakan tugas itu pun membesar. Terlebih ada dengan adanya Pendalaman materi. Pendalaman materi memang sangat bermanfaat bagi kami anak kelas tiga, namun di saat yang bersamaan kami juga memiliki kewajiban untuk mengerjakan tugas sekolah. Disanalah kami merasa kurang bisa membagi waktu,” curhat Asma.
Setelah pendalaman materi selesai mulailah segala ujian-ujian harus kami hadapi untuk mencapai kelulusan bangku SMA. Namun, menurut Asma yang paling berkesan adalah ujian UNBK karna itu adalah akan menjadi pengalaman pertama ujian menggunakan komputer secara online. Bukan gugup, tapi rasa takut salah karena yang petunjuk menggunakan komputer yang memungkinkan siswa-siswi melakukan kesalahan fatal. Selain itu yang dikhawatirkannya adalah melihat nilai yang terpampang di ijazah saya rendah. “Namun sekarang Asma tidak mau ambil pusing, karena jika terus berusaha tentu semua akan berjalan dengan baik,” ungkap Asma dengan optimis.
Lain halnya dengan yang di rasakan oleh Julian Reza Erwandi siswa kelas XII IPA 1 yang merasa ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan. “Menurut saya UNBK bukan hal yang bisa di sepelekan dan bukan juga hal yg harus di takuti karena jika kita telah mempersiapkan diri, UNBK akan bisa kita lalui dengan baik. UNBK seharusnya sudah kita persiapkan dari kelas satu SMA kemaren bukan sudah kelas tiga baru sibuk untuk mempersiapkan sehingga UNBK menjadi hal yang menakutkan. Saya sendiri memiliki tips agar UNBK berjalan dengan baik. Pertama, kita mengisi waktu luang kita dengan meringkas catatan kelas X sampai kelas XII karena dengan menulis kita dapat mengingat lebih mudah. Kedua, kita bisa mencari bahan bahan UN tahun lalu sebagai pedoman karena menurut saya seperti itulah gambaran UNBK yang akan kita lalui nanti nya. Dan terkahir adalah kita harus menjaga kesehatan tubuh dan berdoa kepada Allah SWT sebelum melaksanakan UNBK agar pikiran dan jiwa kita menjadi lebih segar.” Waah, ini patut untu ditiru ya friends.
Jadi, kesimpulannya kita harus bisa membagi waktu dan mempersiapkan diri jauh-jauh hari.